MAKALAH TUGAS LINGUISTIQUE APPLIQUE
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang maha ESA, karena berkat
rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah penelitian yang
berjudul Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas akhir mata kuliah LINGUISTIQUE APPLIQUE.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1) Madame Nurilam Harianja,S.Pd , M.Hum selaku dosen pembimbing mata kuliah LINGUISTIQUE
APPLIQUE yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami;
2) Para penulis yang
bukunya penulis jadikan sebagai referensi dalam penulisan makalah ini
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan
kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya. Akhir kata penulis mengucapkan
selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya.
Medan,
21 MEI
2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
1.1. Hakekat Bahasa dan Linguistik...........................................................................................3
1.2. Konsep Ferdinand de Saussure............................................................................................3
1.3 Fungsi, Ciri serta Jenis-jenis
Bahasa....................................................................................4
1.4. Aliran Linguistik dan Tokoh-tokohnya…............................................................................4
1.5.
Kaidah Fonetik dan
Fonemik...............................................................................................5
1.6.
Kaidah
Morfologi.................................................................................................................5
1.7
Konsep
Sintaksis...................................................................................................................6
1.8
Semantik...............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................7
BAB
1
HAKIKAT BAHASA DAN LINGUISTIK
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh
semua orang, baik dari kalangan atas maupun kalangan rendah. Bahasa itu
mempunyai makna. Lambang-lambang bunyi bahasa yang bermakna itu di dalam bahasa
berupa satuan-satuan bahasa yang berwujud morfem, kata,frasa,
klausa, kalimat, dan wacana.Semua satuan itu memiliki makna. Namun karena ada
perbedaan tingkatannya, maka jenis maknanya pun tidak sama. Makna yang
berkenaan dengan morfem dan kata disebut makna leksikal yang berkenaan dengan
frasa, klausa dan kalimat disebut makna gramatikal dan yang berkenaan dengan
wacana disebut makna pragmatik atau makna konteks . Proses pembentukan kata dalam sesuatu bahasa ialah proses penyusunan morfem menurut peraturan system morfologi bahasa itu. Dalam kebanyakan bahasa proses pembetukan perkataan melibatkan pengimbuhan.
Linguistik merupakan dasar dalam
mempelajari keahlian berbahasa. Sedangkan manfaat dari linguistik antara lain
dapat membantu dalam menyelesaikan dan melaksanakan tugas, penting bagi guru
bahasa dan guru
studi, dapat menterjemahkan suatu bahasa ke bahasa lain, dapat digunakan untuk
menyusun kamus, serta bisa digunakan untuk menuntun buku pelajaran.
BAB 2
KONSEP FERDINAND de SAUSSURE
Bapak
linguistik modern, Ferdianand de Saussure (1857-1913) dalam bukunya Course
de Linguistique Generale (terbit pertama kali 1916, terjemahannya dalam
bahasa Indonesia terbit 1988) membedakan adanya dua jenis hubungan atau relasi
yang terdapat antara satuan-satuan bahasa, yaitu relasi sintagmatik dan relasi
asosiatif. Yang dimaksud dengan relasi sintagmatik adalah hubungan yang
terdapat dalam kalimat yang konkret tertentu, sdangkan relasi asosiatif
adalah hubungan yang terdapat dalam bahasa, namun tidak tampak dalam susunan
satuan kalimat.
Ada 3 fungsi sintaksis, yaitu, subjek, predikat, dan objek, yang mempunyai
hubungan yang tertentu pula.Hubungan-hubungan yang terjadi di antara
satuan-satuan bahasa itu, baik antara fonem yang satu dengan yang lain, maupun
antara kata yang satu dengan kata yang lain, disebut bersifat sintagmatis.
Jadi, hubungan sintagmatis ini bersifat linear, atau horizontal antara satuan
yang satu dengan yang lain.
BAB 3
Fungsi, Ciri serta Jenis-Jenis
Bahasa
Bahasa
merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh semua orang, baik dari kalangan
atas maupun kalangan rendah.Bahasa itu sendiri memiliki fungsi yang beragam
pula, ada beberapa fungsi yang dikenal penulis tuliskan di makalah ini yang
diantara nya ada; Fungsi Personel, Fungsi Interpersonnel,Fungsi Direktif,
Fungsi Referensial, Fungsi Imajinatif.
Dan ciri-ciri bahasa yang sangat mudah kita ketahui , karena kita sering
memperhatikannya. Jenis-jenis
bahasa diantaranya yaitu : bahasa lisan/tulisan, bahasa isyarat, bahasa
pemrograman, bahasa batin. Adapun pengertian dari keempat jenis bahasa tersebut :
BAB 4
ALIRAN LINGUISTIK BESERTA TOKOHNYA
Berdasarkan aliran atau
teori yang di gunakan dalam penyelidikan bahasa , dapat dibagi menjadi :
·
Linguistik Tradisional.
·
Linguistik Struktural.
·
Linguistik Transformasional.
·
Linguistik Semantik.
·
Linguistik Ralasional.
·
Lingustik Sistemik.
1.
BLOOMFIELD
(1933: 20-34)
Linguistik
adalah sains (science), seperti halnya fisika dan kimia adalah sains.
2. COMSKY
Linguistik adalah sebuah generatif yang bersifat menstalistik karena tujuan
utamanya adalah menjelaskan hakekat competence, dan bukan performance.
3.
HJLEMSLEV
Linguistik adalah sebuah contoh metasemiotika (telaah tentang bahasa yang
juga adalah bahasa itu sendiri).
4. BENVENISTE
Linguistik adalah perbedaan
antara dimensi-simensi semiotik dan semantik pada bahasa.
5. NEWMARK
Lingusitik adalah ide dasar yang
ada di dalam teks yang bersangkutan. Bisa dikatakan
bahwa makna ini tidak berbeda jauh dari serangkaian makna leksikal.
BAB 5
KAIDAH FONETIK DAN FONEMIK
Fonetik adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi
bahasa tanpa memerhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai
pembeda makna atau tidak. Menurut urutan proses terjadinya bunti bahasa itu,
dibedakan menjadi yiga jenis fonetik, yaitu fonetik
artikulatoris, fonetik akustik,
dan fonetik auditoris.
Fonemik adala cabang studi fonologi yang mempelajari
bunyi bahasa dengan memerhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.
Terjadinya bunyi bahasa pada umumnya dimulai dengan
proses pemompaan udara keluar dari paru-paru melalui batang tenggorok ke
pangkal tenggorok, yang didalanya terdapat pita suara. Supaya udara bisa terus
keluar, pita suara harus berada dalam posisi terbuka.
BAB 6
KAIDAH MORFOLOGI
Morfem merupakan satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna.
Morfem-morfem dalam setiap bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan:
v Kebebasannya
v Keutuhannya
v Maknanya, dsb
Dan dibagi menjadi 6 jenis, yaitu:
1. Morfem bebas dan terikat
2. Morfem utuh dan terbagi
3. Morfem Segemental dan Suprasegmental
4. Morfem beralomorf zero
5. Morfem bermakna leksikal dan morfem tidak
bermakna leksikal
6.
Morfem
Dasar, Bentuk Dasar, Pangkal (Stem) dan Akar (Root)
Setiap jenis morfem mempunyai contoh dalam
Bahasa Indonesia, kecuali, Morfem Suprasegmental, karena morfem tersebut
memiliki ‘accent’ yang terletak diatas huruf yang menandakan bagaimana cara
membacanya.
BAB 7
KONSEP SINTAKSIS
Sintaksis
adalah tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan.Dalam
tataran sintaksis kata merupakan satuan terkecil. Frase lazim didefinisikan
sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat
nonpredikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu
fungsi sintaksis di dalam kalimat.
Klausa adalah satuan sintaksis
berupa runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif.
Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari
dua kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola
intonasi akhir.
Modus
adalah pengambaran suasana pisikologis si pembicara.
Aspek
adalah cara untuk memandang pembentukan waktu secara internal dalam suatu
situasi.
Kala
atau tenses adalah informasi dalam kalimat yang menyatakan waktu terjadinya
perbuatan, kejadian, tindakan, atau pengalaman yang disebutkan di dalam
predikat.
Modalitas
adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal
yang dibicarakan Sikap ini dapat berupa
pernyataan kemungkinan, keinginan, dan keizinan.
Fokus adalah unsur yang menonjolkan bagian
kalimat sehingga perhatian pendengar atau pemabaca tertuju pada bagian itu.
Diatesis
adalah gambaran hubungan antara pelaku dan peserta dalam kalimat dengan
perbuatan yang dikemukakan dalam kalimat itu.
Wacana
adalah satuan bahasa yang lengkap dan merupakan satuan gramatikal teringgi.
BAB 8
SEMANTIK
Dalam studi bahasa (linguistika),
semantik sangat diperlukan guna mempermudah telaah unsur
unsur bahasa yang dijadikan objek kajian. Seperti yang
telah dijelaskan, Semantik adalah ilmu tentang makna, suatu cabang dari
ilmu bahasa (linguistika). Maka, guna memperoleh dasar dalam penelitian bahasa,
seorang linguis harus menguasai semantik agar tidak terjadi kesalahan dalam
proses penelitian bahasa yang ia lakukan, mengingat begitu banyaknya variasi
makna dalam satu atau dua kata. Semantik dibedakan menjadi dua, yaitu semantik
leksikal dan semantik gramatikal. Sedangkan berdasarkan maknanya, terdapat
beberapa jenis makna,yaitu referensial dan non-referensial, denotatif dan
konotatif, kata dan istilah,konseptual dan asosiatif, idiomatikal dan
peribahasa. Makna dalam semantik pun mengalami proses yaitu relasi makna
(sinonimi, antonimi, homofoni, homonimi,homografi, hiponimi, hipernimi,
polisemi, ambiguitas, meronimi, redundansi,makna asosiatif, makna afektif) dan
perubahan makna (generalisasi, spesialisasi,ameliorasi, peyorasi, asosiasi, dan
sinestesia). Dalam analisisnya, terdiri dari dua analisis yaitu
analisis ekstensional dan analisis intensional, dan analisis komponensial.
DAFTAR PUSTAKA
·
Jos Daniel Parera . 1991
. Kajian Linguistik Umum Historis Komparatif dan Tipologi Struktural . Jakarta
: Erlangga
·
Abdul Chaer . 2012 .
Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta
·
Imam Syafi’ie . 1996 .
Terampil Bebahasa Indonesia 1. Jakarta . Balai pustaka.