Jumat, 30 September 2016

MAKALAH TUGAS LINGUISTIQUE APPLIQUE




MAKALAH TUGAS LINGUISTIQUE APPLIQUE


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang maha ESA, karena berkat rahmat-Nya  penulis bisa menyelesaikan makalah penelitian yang berjudul   Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas akhir mata kuliah LINGUISTIQUE APPLIQUE.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1)      Madame Nurilam Harianja,S.Pd , M.Hum selaku dosen pembimbing mata kuliah LINGUISTIQUE APPLIQUE yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami;
2)      Para penulis yang bukunya penulis jadikan sebagai referensi dalam penulisan makalah ini 
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya. Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Medan, 21 MEI 2015
                                                                                        





                                                            Penyusun
















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2

                                                                                  
1.1.  Hakekat Bahasa dan Linguistik...........................................................................................3
1.2.  Konsep Ferdinand de Saussure............................................................................................3
1.3   Fungsi, Ciri serta Jenis-jenis Bahasa....................................................................................4
1.4.  Aliran Linguistik dan Tokoh-tokohnya…............................................................................4
1.5.  Kaidah Fonetik dan Fonemik...............................................................................................5
1.6.  Kaidah Morfologi.................................................................................................................5
1.7   Konsep Sintaksis...................................................................................................................6
1.8   Semantik...............................................................................................................................6


DAFTAR PUSTAKA  ................................................................................................................7








     
     









                                        





BAB 1

HAKIKAT BAHASA DAN LINGUISTIK

            Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh semua orang, baik dari kalangan atas maupun kalangan rendah. Bahasa itu mempunyai makna. Lambang-lambang bunyi bahasa yang bermakna itu di dalam bahasa berupa satuan-satuan bahasa yang berwujud morfem, kata,frasa, klausa, kalimat, dan wacana.Semua satuan itu memiliki makna. Namun karena ada perbedaan tingkatannya, maka jenis maknanya pun tidak sama. Makna yang berkenaan dengan morfem dan kata disebut makna leksikal yang berkenaan dengan frasa, klausa dan kalimat disebut makna gramatikal dan yang berkenaan dengan wacana disebut makna pragmatik atau makna konteks . Proses pembentukan kata dalam sesuatu bahasa ialah proses penyusunan morfem menurut peraturan system morfologi bahasa itu. Dalam kebanyakan bahasa proses pembetukan perkataan melibatkan pengimbuhan.
Linguistik merupakan dasar dalam mempelajari keahlian berbahasa. Sedangkan manfaat dari linguistik antara lain dapat membantu dalam menyelesaikan dan melaksanakan tugas, penting bagi guru bahasa dan guru studi, dapat menterjemahkan suatu bahasa ke bahasa lain, dapat digunakan untuk menyusun kamus, serta bisa digunakan untuk menuntun buku pelajaran.










BAB 2

        KONSEP FERDINAND de SAUSSURE
           
            Bapak linguistik modern, Ferdianand de Saussure (1857-1913) dalam bukunya Course de Linguistique Generale (terbit pertama kali 1916, terjemahannya dalam bahasa Indonesia terbit 1988) membedakan adanya dua jenis hubungan atau relasi yang terdapat antara satuan-satuan bahasa, yaitu relasi sintagmatik dan relasi asosiatif. Yang dimaksud dengan relasi sintagmatik adalah hubungan yang terdapat dalam kalimat yang konkret  tertentu, sdangkan relasi asosiatif adalah hubungan yang terdapat dalam bahasa, namun tidak tampak dalam susunan satuan kalimat.
            Ada 3 fungsi sintaksis, yaitu, subjek, predikat, dan objek, yang mempunyai hubungan yang tertentu pula.Hubungan-hubungan yang terjadi di antara satuan-satuan bahasa itu, baik antara fonem yang satu dengan yang lain, maupun antara kata yang satu dengan kata yang lain, disebut bersifat sintagmatis. Jadi, hubungan sintagmatis ini bersifat linear, atau horizontal antara satuan yang satu dengan yang lain.










BAB 3

        Fungsi, Ciri serta Jenis-Jenis Bahasa

            Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh semua orang, baik dari kalangan atas maupun kalangan rendah.Bahasa itu sendiri memiliki fungsi yang beragam pula, ada beberapa fungsi yang dikenal penulis tuliskan di makalah ini yang diantara nya ada; Fungsi Personel, Fungsi Interpersonnel,Fungsi Direktif, Fungsi Referensial,  Fungsi Imajinatif. Dan ciri-ciri bahasa yang sangat mudah kita ketahui , karena kita sering memperhatikannya. Jenis-jenis bahasa diantaranya yaitu : bahasa lisan/tulisan, bahasa isyarat, bahasa pemrograman, bahasa batin. Adapun pengertian dari keempat jenis bahasa tersebut :







BAB 4

        ALIRAN LINGUISTIK BESERTA TOKOHNYA

            Berdasarkan aliran atau teori yang di gunakan dalam penyelidikan bahasa , dapat dibagi menjadi :
·         Linguistik Tradisional.
·         Linguistik Struktural.
·         Linguistik Transformasional.
·         Linguistik Semantik.
·         Linguistik Ralasional.
·         Lingustik Sistemik.
1.      BLOOMFIELD (1933: 20-34)
Linguistik adalah sains (science), seperti halnya fisika dan kimia adalah sains.
2.       COMSKY
Linguistik adalah sebuah generatif yang bersifat menstalistik karena tujuan utamanya adalah menjelaskan hakekat competence, dan bukan performance.
3.      HJLEMSLEV
Linguistik adalah sebuah contoh metasemiotika (telaah tentang bahasa yang juga adalah bahasa itu sendiri).
4.      BENVENISTE
Linguistik adalah perbedaan antara dimensi-simensi semiotik dan semantik pada bahasa.
5.      NEWMARK
Lingusitik adalah ide dasar yang ada di dalam teks yang bersangkutan. Bisa dikatakan bahwa makna ini tidak berbeda jauh dari serangkaian makna leksikal.









BAB 5

        KAIDAH FONETIK DAN FONEMIK

            Fonetik adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memerhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Menurut urutan proses terjadinya bunti bahasa itu, dibedakan menjadi yiga jenis fonetik, yaitu fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik auditoris.
            Fonemik adala cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memerhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.
            Terjadinya bunyi bahasa pada umumnya dimulai dengan proses pemompaan udara keluar dari paru-paru melalui batang tenggorok ke pangkal tenggorok, yang didalanya terdapat pita suara. Supaya udara bisa terus keluar, pita suara harus berada dalam posisi terbuka.







BAB 6

        KAIDAH MORFOLOGI

Morfem merupakan satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna. Morfem-morfem dalam setiap bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan:
v  Kebebasannya
v  Keutuhannya
v  Maknanya, dsb
Dan dibagi menjadi 6 jenis, yaitu:
1.      Morfem bebas dan terikat
2.      Morfem utuh dan terbagi
3.      Morfem Segemental dan Suprasegmental
4.      Morfem beralomorf zero
5.      Morfem bermakna leksikal dan morfem tidak bermakna leksikal
6.      Morfem Dasar, Bentuk Dasar, Pangkal (Stem) dan Akar (Root)
Setiap jenis morfem mempunyai contoh dalam Bahasa Indonesia, kecuali, Morfem Suprasegmental, karena morfem tersebut memiliki ‘accent’ yang terletak diatas huruf yang menandakan bagaimana cara membacanya.






BAB 7

           KONSEP SINTAKSIS
            Sintaksis adalah tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan.Dalam tataran sintaksis kata merupakan satuan terkecil. Frase lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat.
            Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif.
 Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola intonasi akhir.
Modus adalah pengambaran suasana pisikologis si pembicara.
Aspek adalah cara untuk memandang pembentukan waktu secara internal dalam suatu situasi.
Kala atau tenses adalah informasi dalam kalimat yang menyatakan waktu terjadinya perbuatan, kejadian, tindakan, atau pengalaman yang disebutkan di dalam predikat.

Modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan  Sikap ini dapat berupa pernyataan kemungkinan, keinginan, dan keizinan.
 Fokus adalah unsur yang menonjolkan bagian kalimat sehingga perhatian pendengar atau pemabaca tertuju pada bagian itu.
Diatesis adalah gambaran hubungan antara pelaku dan peserta dalam kalimat dengan perbuatan yang dikemukakan dalam kalimat itu.
Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap dan merupakan satuan gramatikal teringgi.






BAB 8

             SEMANTIK

Dalam studi bahasa (linguistika), semantik sangat diperlukan guna mempermudah telaah unsur unsur bahasa yang dijadikan objek kajian. Seperti yang telah dijelaskan, Semantik adalah ilmu tentang makna, suatu cabang dari ilmu bahasa (linguistika). Maka, guna memperoleh dasar dalam penelitian bahasa, seorang linguis harus menguasai semantik agar tidak terjadi kesalahan dalam proses penelitian bahasa yang ia lakukan, mengingat begitu banyaknya variasi makna dalam satu atau dua kata. Semantik dibedakan menjadi dua, yaitu semantik leksikal dan semantik gramatikal. Sedangkan berdasarkan maknanya, terdapat beberapa jenis makna,yaitu referensial dan non-referensial, denotatif dan konotatif, kata dan istilah,konseptual dan asosiatif, idiomatikal dan peribahasa. Makna dalam semantik pun mengalami proses yaitu relasi makna (sinonimi, antonimi, homofoni, homonimi,homografi, hiponimi, hipernimi, polisemi, ambiguitas, meronimi, redundansi,makna asosiatif, makna afektif) dan perubahan makna (generalisasi, spesialisasi,ameliorasi, peyorasi, asosiasi, dan sinestesia). Dalam analisisnya, terdiri dari dua analisis yaitu analisis ekstensional dan analisis intensional, dan analisis komponensial.













DAFTAR PUSTAKA

·          http://ne2nkz.wordpress.com/
·         Jos Daniel Parera . 1991 . Kajian Linguistik Umum Historis Komparatif dan Tipologi Struktural . Jakarta : Erlangga
·         Abdul Chaer . 2012 . Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta
·         Imam Syafi’ie . 1996 . Terampil Bebahasa Indonesia 1. Jakarta . Balai pustaka.